Laporan: Thamzil Thahir
TRIBUN TIMUR
Minggu, 1 Agustus 2010 | 09:14 WITA
JAKARTA, TRIBUN - Anggota Komite Eksekutif [Exco] konfederasi sepakbola Asia [AFC] sekaligus anggota Komite Etik dan Fair Play FIFA, Suryadharma 'Dali" Tahir, menyatakan, peluang Indonesia dan Malaysia untuk menjadi tuan rumah bersama Piala Dunia 2026 masih harus menunggu 2 Desember mendatang.Menurut Dali, kepastian tuan rumah Piala Dunia 2026 ditentukan berdasar hasil putusan rapat Exco FIFA terhadap tuan rumah 2018 dan 2022. Jika 2018 jatuh ke benua Eropa, dan 2022 ke Amerika Serikat, maka peluang benua Asia menjadi tuan rumah 2026 cukup terbuka.
Sebelumnya, menteri negara pemuda dan olahraga [Menegpora] Andi Mallarangeng menyambut baik ajakan Malaysia untuk menjadi tuan rumah bersama Piala Dunia 2026. Menurut Menegpora, Indonesia tidak keberatan menjadi tuan rumah bersama.
“Kami mengapresiasi keinginan dan kesiapan pemerintah untuk mengajukan diri menjadi tuan rumah bersama Piala Dunia 2026. Seperti kita ketahui, bidding akan direspon sepenuhnya oleh FIFA jika disertai surat dukungan atau jaminan dari pemerintah yang ditandatangani pemimpin pemerintahan atau presiden,” jelas Dali.
“Seandainya tahun depan FIFA akhirnya memutuskan Piala Dunia 2018 diselenggarakan di negara Eropa, sementara tuan rumah Piala Dunia 2022 digelar di Amerika Serikat, maka besar kemungkinannya Piala Dunia 2026 dilaksanakan di negara Asia,” tambah anggota Exco PSSI
0 komentar:
Posting Komentar